Panduan Konsumsi Karbohidrat dan Protein untuk Memenuhi Kebutuhan Gizi dalam Makanan

Makanan dikatakan sehat apabila telah memenuhi unsur gizi seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Tubuh kita memerlukan makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Asupan nutrisi dan gizi yang seimbang dusertai dengan olahraga rutin serta berat badan yang ideal akan membuat pola hidupkita sehat dan berkualitas. Angka Kecukupan Gizi ditentukan pula oleh Kementerian Kesehatan dalam PMK no 28 tahun 2019 yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia. Dalam peraturan tersebut, makanan bergizi yang diperlukan oleh masyarakat yang mengandung delapan unsur diantaranya adalah :

  • Energi
  • Protein
  • Lemak
  • Karbohidrat
  • Serat
  • Vitamin
  • Air
  • Mineral

Panduan Mudah Memenuhi Kebutuhan Gizi dalam Makanan

Memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-62, Pemerintah mengusung tema”Aksi Bersama Cegah Stunting & Obesitas”. Tema ini diusung pemerintah dalam rangka mendukung upaya pencegahan stunting pada anak usia dini serta obesitas pada masyarakat dewasa. Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan oleh infeksi berulang. Biasanya anak dengan kondisi stunting ditandai dengan tinggi badan di bawah standar. Kondisi stunting ini akan mempengaruhi perkembangan otak, metabolisme tubuh dan pertumbuhan fisik.

Sedangkan obesitas adalah kondisi kelebihan berat badan yang dapat memicu penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung koroner, diabetes melitus, serta darah tinggi yang memicu stroke. Stunting dan obesitas dapat dicegah denganmemperhatikan asupan gizi seimbang dari makanan yang kita konsumsi. Mengkonsumsi makanan tanpamemperhatikan angka kecukupan gizi akan membuat asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh tidak tepat, sehingga membuat berat badan berlebih.

Di bawah ini adalahpanduan yang bisa Anda ikuti agar makanan yang Anda konsumsi memenuhi kebutuhan gizi seimbang, diantaranya adalah konsumsi karbohidrat dan protein.

  • Mengkonsumsi Karbohidrat dengan Indeks Glikemik Rendah

Seperti yang kita ketahui, karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh agar memiliki tenaga dalam melakukanberbagai aktivitas. Dalam setiap 1gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebanyak 4 kalori. Sementara kebutuhan energi rata-rata adalah sebanyak1.200-2.000 kalori per hari. Berdasarkan jumlah tersebut karbohidrat disarankan menyumbang sebanyak 40%-60%dari kebutuhan kalori harian. Tetapi pada umumnya penduduk Indonesia mengonsumsi karbohidrat sebanyak 70%-80% dari total kebutuhan kalori. Keebihan karbohidrat tersebut akan disimpan sebagai lemak. Lalu, kandungan indeks glikemik (IG) dalam karbohidrat meningkatkan gula darah. Karenanya, untuk menekan angka IG Anda perlu mengonsumsiberanekaragam karbohidrat. Karbohidrat dengan angka IG rendah akan memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat mencegah rasa ingin makan. Namun sebaliknya karbohidrat dengan angka glikemik tinggi akan membuat tubuh merasa cepat lapar.  Contoh karbohidrat dengan IG rendah adalah beras merah dan gandum. Sedangkan untuk karbohidrat dengan IG tinggi adalah adalah nasi, roti, jagung dan kentang.

  • Mengonsumsi Lauk Pauk Berprotein Tinggi

Protein berfungsi untuk mendukung pertumbuhan tubuh, menyembuhkan luka, membantu regenerasi sel, menghasilkan enzim dan hormon untuk metabolisme tubuh dan sebagai sumber energi.

Kementerian Kesehatan menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi sumber protein nabati sebanyak 2-3 porsi per hari dan sumber protein hewani sebanyak 2-3 porsi per hari.

Contoh protein nabati adalah kacang-kacangan, dan protein hewani adalah susu, daging dan telur. Adapun untuk kebutuhan tubuh akan protein adalah 1/6 dari berat badan. Agar mendapatkan protein yang optimal, hindari memasak dengan suhu tinggi dan banyak minyak. Sedangkan sebaliknya mengolah protein dengan memanggang dan mengukus lebih disarankan karena tidak akan merusak protein yang ada.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *